Draping merupakan teknik pembuatan busana yang dilakukan langsung pada dresform. Draping dapat disebut juga dengan “memulir”. Memulir berasal dari bahasa Jawa Kuna yaitu “pulir “ yang berarti memutar, mengayunkan, memilin, menjalin, meremas, memeras, dan memintal. Jadi teknik draping adalah teknik memutar, mengayunkan, memilin, menjalin, meremas selembar kain diatas dressform untuk mewujudkan suatu model busana yang pas dibadan dan sesuai dengan model yang diinginkan. Untuk membuat pakaian dengan teknik ini membutuhkan lebih banyak bahan tetapi teknik draping sangat memungkinkan kita untuk membuat busana secara unik yang terkadang sulit didapatkan dengan teknik konstruksi.
1.
Alat
Alat yang digunakan adalah sebagai berikut:
a.
Boneka jahit,
digunakan untuk membuat pola.
b.
Pita ukur
digunakan untuk mengukur boneka jahit model, dan bahan blacu.
c.
Jarum pentul,
digunakan untuk menyemat pita dan bahan blaco.
d.
Jarum tangan
digunakan untuk menjelujur pita dan bahan blaco jika terjadi kekurangan.
e.
Penggaris
digunakan untuk memperbaiki garis-garis pola.
f.
Gunting kain
digunakan untuk memotong pita dan memotong sisa bahan blaco.
g.
Pensil
digunakan untuk memberi tanda dan memindahkan tanda-tanda pola.
h.
Karbon jahit
dan rader digunakan untuk memindahkan garis pola bahan.
2.
Bahan
Bahan yang digunakan pada Kegiatan Belajar II ini adalah sebagai
berikut:
a.
Blaco sedang
digunakan pada pembuatan pola dasar.
b.
Tali kord pipih
digunakan untuk memberi tanda pola pada boneka jahit.
3.
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
a. Duduklah ketika mengerjakan draping kecuali mengerjakan draping pada
bagian-bagian yang tinggi.
b. Sematan ujung jarum harus dimasukkan ke dalam.
c. Perhitungkan kebutuhan bahan blaco secara teliti.
d. Sediakan kotak khusus sebagai tempat perlengkapan alat.
e. Sediakan keranjang sampah untuk membuang sisa-sisa bahan yang tidak
terpakai.
4.
Langkah Kerja
a. Memberi Tanda pada Boneka Jahit
Patokan garis dasar pola yang akan dibentuk penuntun dalam membuat pola.
Garis-garis konstruksi pada draping dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu
sebagai berikut:
1)
Garis Tegak (vertikal)
-
Garis tengah
muka (panjang muka)
-
Garis tengah
belakang (panjang punggung)
-
Garis sisi
(panjang sisi)
2)
Garis Mendatar
(horisontal)
-
Garis leher
-
Garis bahu
-
Garis dada
-
Garis pinggang
-
Garis panggul
Garis-garis
konstruksi ditentukan dengan menggunakan garis vertikal dibuat dengan tali
merah, garis horisontal dibuat dengan tali biru, garis pecah model dibuat
dengan warna yang lain.
b.
Pemasangan Tali
pada Boneka Sebagai Garis-Garis Pola
Pemasangan tali pada boneka dibantu dengan penyemat jenis pentul
Garis Lingkar
Pinggang
garis lingkar pinggang |
Langkahnya:
-
Cari bagian
lingkar pinggang yang paling kecil.
-
Lingkarkan tali
pada bagian pinggang tersebut.
-
Bagian belakang
(TB) diturunkan1 cm
Garis Panggul
Garis lingkar panggul |
Langkahnya:
-
Ukur 19-20 cm dari
garis pinggang ke bawah.
-
Lingkarkan tali
kord dari depan ke belakang.
Garis Dada
Garis lingkar dada |
Langkahnya:
-
Cari bagian
paling menonjol pada dada.
-
Lingkarkan tali
kord melewati titik dada tersebut.
Garis Leher
Garis lingkar leher |
Langkahnya:
-
Untuk
menentukan lingkar leher bagian depan diukur 38 cm dari pinggang ke atas.
-
Untuk
menentukan lingkar leher bagian belakang diukur 43 cm dari pinggang.
-
Buat lingkar
leher depan 20 cm dari TM masing-masing 10 cm.
-
Buat lingkar
leher belakang 16 atau 18 cm dari TB masing-masing 8 atau 9 cm.
Catatan:
Untuk
lingkar leher dapat juga ditentukan langsung dengan cara mencari ukuran pangkal
leher yang terkecil.
Garis panjang
bahu/lebar bahu
Langkahnya:
-
Diukur batas
lingkar leher depan, tarik garis leher ke ujung bahu/bahu tertinggi.
Garis Lebar Dada
Garis lebar dada |
Langkahnya:
-
Diukur 7 cm
dari garis TM.
-
Ukur ½ lebar
dada masing-masing dari TM.
Garis Lebar
Punggung
Garis lebar punggung |
Langkahnya:
-
Diukur 11 cm ke
atas dari TB.
-
Tarik garis ke
kanan dan ke kiri, ukur lebar pinggang dari TM masing-masing ½ lebar punggung.
Garis TM dan TB
Garis TM dan TB |
Langkahnya:
-
Buat garis
tengah muka pada tengah-tengah boneka bagian muka.
-
Buat garis
tengah belakang pada tengah-tengah boneka bagian belakang.
Garis Sisi
Garis sisi |
Langkahnya:
-
Ukur semua
lingkar badan, lingkar pinggang dan lingkar panggul kemudian dibagi 2 (dua).
-
Untuk ukuran
lingkar bagian depan ditambah 2 cm (+ 2 cm).
-
Untuk ukuran
lingkar bagian belakang dikurangi 2 cm (- 2 cm).
-
Contoh
menentukan titik bagian badan.
-
Lingkar badan
90 : 2 = 45 cm.
-
Lingkar badan
depan (45 + 2) : 2 = 23.5
-
Lingkar badan belakang
(45 - 2) : 2 = 21.5
-
Ukuran dari TM
masing-masing 23.5 ke kiri dan ke kanan.
-
Ukuran dari TB
masing-masing 21.5 ke kiri dan ke kanan.
-
Lakukan hal
yang sama untuk bagian pinggang dan panggul, hubungkan titik tersebut
(badan-pinggang-panggul) dari bagian lengan ke bawah.
Garis Lengan
Garis lengan |
Langkahnya:
Garis
lingkar kerung lengan dibentuk dari titik yang sudah dibentuk sebelumnya
-
Lebar lengan
ditentukan dari titik lebar dada dan lebar punggung.
-
Tinggi lengan
ukur 15 cm dari bahu tertinggi ke bawah.
c. Menjelujur Garis-Garis Pola
Langkahnya:
-
Garis-garis
pola yang sudah dibuat dijelujur menggunakan benang yang sewarna dengan tali.
-
Jarum semat
dilepas agar tidak merusak boneka jahit.
-
Panjang jelujur
0,5 cm.
Semoga Bermanfaat....
0 Response to "Apa Itu Draping dan BagaimanaTeknik Pembuatannya"
Posting Komentar